Skip to main content

Pertidaksamaan Mutlak

Pertidaksamaan mutlak memang merupakan soal yang cukup menyita waktu pada Tes SBMPTN. Bagi yang tidak tahu cara cepat mengerjakan soal pertidaksamaan mutlak, maka pasti akan kesulitan dalam mengejar waktu. Untungnya, CermatSBMPTN™ punya trik cepat untuk menyelesaikan soal ini.




Contoh Soal

1. Tentukan batas nilai x yang memenuhi pertidaksamaan \(|3x+1| < |2x-2|\) !

Jawaban:

Kita lakukan penambahan dan pengurangan seperti di bawah ini
$$3x + 1 + 2x-2 = 5x - 1 $$
$$3x + 1 - (2x-2) = x +3 $$

Lalu, bentuk pertidaksamaan mutlak dapat disederhanakan menjadi
$$(5x-1)(x+3) < 0$$
Sehingga
$$-3 < x < \frac{1}{5}$$

Mudah sekali, bukan? Tidak perlu kuadrat-kuadratan, hanya dengan menambahkan, mengurangkan, lalu mengalikan hasilnya < 0 (karena di soal tandanya <, kalau di soal pakainya >,  ya jadinya > 0)
Soal semacam ini dapat diselesaikan dalam hitungan detik jika tahu trik cepat ini.

Trik Cepat


Untuk pertidaksamaan \(|ax+b|\) < \(|cx+d|\), berlaku
$$((a+c)x+b+d)((a-c)x+b-d) < 0$$
 atau untuk pertidaksamaan \(|ax+b|\) > \(|cx+d|\), berlaku
$$((a+c)x+b+d)((a-c)x+b-d) > 0$$

Comments

Popular posts from this blog

Barisan dan Deret Aritmatika dengan Tingkat Dua atau Lebih

Sering dijumpai soal barisan aritmatika bertingkat pada tes SBMPTN, sehinggga kali ini CermatSBMPTN!™ akan mengupas tuntas materi ini. Telah kita ketahui bahwa barisan aritmatika biasa (derajat satu, atau punya nilai beda yang tetap) dapat dirumuskan suku ke-n nya sebagai berikut. $$U_n = a + (n-1) b$$ Barisan aritmatika tersebut dinamakan barisan orde satu , karena rumus suku ke-n nya berupa polinomial derajat satu . Lantas, bagaimana rumus suku ke-n jika barisan punya nilai beda yang berubah linear atau bertingkat/orde dua? Mudah saja , asal mengerti konsep barisan yang dijelaskan pada artikel ini. Misalkan, barisan $$U = 2, 6, 12, 20, 30$$ Dari suku ke-1 ke suku ke-2 punya nilai beda sebesar 6 - 2 = 4 Dari suku ke-2 ke suku ke-3 punya nilai beda sebesar 12 - 6 = 6 Dari suku ke-3 ke suku ke-4 punya nilai beda sebesar 20 - 12 = 8 Kita lihat bahwa nilai beda tingkat pertama nya berubah-ubah (dari 4 jadi 6 lalu 8). Namun, perubahan nilai bedanya konstan, yaitu 2. ...

Penurunan Rumus Gerak Parabola

Susah mengingat rumus gerak parabola? Mari kita turunkan saja dari pers. GLBB dan GLB.. Mudah lho! Kita akan mencari waktu puncak, waktu di udara, jarak horizontal dan ketinggian maksimum dari bola yang dilempar.. (misalkan benda yang dilempar adalah bola) Kita tahu bahwa ketinggian maksimum atau puncak dicapai ketika bola tidak punya kecepatan ke atas lagi (intinya bolanya gak bisa naik lagi hahaha) Saat di puncak, maka kecepatan vertikalnya adalah nol $$v_{ty} = v_{0y} - g t_p$$ $$ 0 = v_{0y} - g t_p$$ $$ t_p = \frac{v_0 \sin \alpha}{g}$$ dengan \(t_p\) adalah waktu yang diperlukan bola untuk mencapai puncak. Maka waktu bola di udaranya adalah dua kali waktu bola mencapai puncak (waktu bola di udara = waktu bola naik dan turun), yaitu \(t_{udara} = 2 t_p = \frac{2v_0 \sin \alpha}{g}\) Untuk ketinggian maksimum (ketinggian puncak), kita perlu mencermati bahwa kecepatan vertikal saat puncak adalah nol, sehingga $$v_{ty}^2=v_{0y}^2 - 2 g y_{max}$$ $$0=v_{0y}^2 - 2 g y...

Dinamika (Katrol dan Bidang Miring)

Soal dinamika khususnya katrol dan bidang miring adalah soal yang cukup mudah dikerjakan. Namun, biasanya memakan waktu lumayan bagi yang belum terbiasa dengan hukum Newton. CermatSBMPTN kali ini akan memberikan rumus-rumus jadi (trik cepat) untuk dinamika katrol dan bidang miring. Trik Cepat $$a = g (\sin \theta - \mu_k \cos \theta)$$ Jika bidang licin, maka \(a = g \sin \theta\) $$a = g \frac{m_2 - m_1}{m_1+m_2}$$ Dengan \(m_2 > m_1\) $$a = g \frac{m_2 - \mu_k m_1}{m_1+m_2}$$ Dengan \(m_2 > m_1\) Jika bidang licin, maka \(a = g \frac{m_2}{m_1+m_2}\) Demikian cara mencari percepatan benda pada kasus dinamika yang sering dijumpai. Namun, patut kita tahu bahwa pemahaman Hukum Newton sangat berguna untuk pengerjaan soal-soal dinamika. Semoga bermanfaat.